Senin, 22 Desember 2008

Perusahaan Ground Handling

Perusahaan Jasa Ground Handling
- PT.Gapura Angkasa
- PT.Jasa Angkasa Semesta




Established in 1998 as an independent ground service provider,
Gapura Angkasa offers greater competition in the local ground handling scene,
providing airlines operating in Indonesia with an alternative choice in quality ground service,
encompassing ramp, cargo & warehousing, passenger and baggage handling, flight operations and aircraft servicing

Entering our seventh year we have carved an important role in the local airport industry. As a joint venture
company between Indonesia's national carrier, Garuda Indonesia and the country's two main airport authorities,
PT. (Persero) Angkasa Pura I & II, we have always emphasized on the need for an all-round service improvement
in the fields of service and performance, personnel and equipment.

With a profesional commitment to our clients, we set our sights on being one of the leading ground handling
companies in Asia, attaining a high standard of service and maintaining competitive pricing,
at the same time earning a reputation for excellence among our clients.








http://www.ptjas.co.id/ptjas/


PT. Jasa Angkasa Semesta, Tbk was established in 1984 with JAS Airport Services as it's company brand . In 1999 PT. Jasa Angkasa Semesta merged with its affiliated company, PT Cardig Air, thus making JAS Airport Services the largest private aviation ground and cargo handling company in Indonesia.
As part of its journey to fulfill its Mission and Vision, JAS Airport Services went public in 2003 by listing its stock at the Surabaya stock exchange. The listing enabled JAS to continually improve its professionalism and corporate Governance while opening the possibility of attracting strategic investor into its business.
In August 2004, PT. Jasa Angkasa Semesta Tbk, entered into strategic partnership with SATS, Ltd, (Singapore Airport Terminal Services , Ltd ) a subsidiary of Singapore Airlines group which is one of the major players in the Ground and Cargo Handling Industry globally.
The partnership further cements JAS Airport Services as the premier Airport Services provider in Indonesia in the years to come.

Minggu, 21 Desember 2008

GROUND SUPPORT EQUIPMENT

Ground Support Equipment digunakan untuk melayani pesawat terbang sebelum keberangkatan maupun setelah tiba di bandara. Dinamakan ground support equipment karena peralatan ground handling ini dapat mendukung operasi pesawat ketika berada di darat. Adapun fungsi umum dari peralatan ini meliputi ground power operations, aircraft mobility, dan loading operations (penumpang dan barang).

Banyak Airlines yang melakukan sub contract dengan perusahaan ground handling di bandara ataupun handling agent, atau juga dengan Airline lainnya. Ground handling memiliki banyak persyaratan dalam memberikan pelayanan dari pesawat pengangkut penumpang, diantara waktu tiba harus berada di (apron) pintu terminal dan keberangkatan selanjutnya juga demikian. Kecepatan, akurasi, dan efisiensi sangatlah penting di dalam pelayanan ground handling. in order untuk meminimalisir waktu yang terbuang (turnaround time), selama pesawat berada di pintu.
Airlines kecil terkadang memperbaiki sub contract dengan Airline yang lebih besar dan memiliki reputasi. Melalui kerja sama jangka pendek, yang merupakan alternatif termurah.

Ada beberapa kategori untuk ground support equipment, dan (GSE) terdiri dari dua kategori, yaitu:

1. NON-POWERED EQUIPMENT

CHOCKS

Chock digunakan untuk mencegah pesawat bergerak ketika parkir di apron atau di hanggar. Chocks diletakkan di depan dan di belakang roda landing gear pesawat. Chocks terbuat dari kayu yang keras atau karet yang keras.


BAG CARTS

Kereta angkut (Baggage carts), digunakan untuk mengangkut cargo, excess baggage, mail, dan material lainnya dari terminal ke pesawat atau sorting facility. Carts dilengkapi dengan system pengereman dengan memblok roda sehingga tidak bergerak ketika akan disambungkan dengan balok untuk ditarik. Banyak kereta yang dilengkapi dengan penutup, kecuali untuk bagian yang menggunakan plastik dilindungi dengan terpal sehingga items terlindungi dari kondisi cuaca.


DOLLIES FOR CONTAINERS AND PALLETS

Trolli untuk container dan pallet digunakan untuk mengangkut muatan di container dan pallet. Dari keduanya memiliki inbuilt rollers atau roll untuk memudahkan di dalam mengangkut container dan pallet ke dalam space pesawat. Container dan pallet juga wajib dilengkapi dengan built-in fuses. Mekanik rem bergantung kepada konstruksi blok roda ketika trolli diangkat ke atas atau sebaliknya. Trolli untuk container memiliki pola memutar untuk membuat container dapat berbalik arah secara langsung saat proses loading ke dalam pesawat. Semua bagian pada trolli, baik roda, pole, system pengereman, bagian sambungan haruslah sesuai prosedur.

2. POWERED EQUIPMENT REFUELLERS

Hydrant truck aircraft refueller.

Aircraft refuellers biasa juga disebut fuel truck, atau hydrant truck. Fuel truck sendiri dapat mengangkut bahan baker sekitar 10,000 US gallons, fuel truck memiliki alat pemompa, penyaring, selang karet, dan peralatan lainnya. Sebuah hydrant cart bergerak ke pipeline network untuk menyediakan bahan bakar pesawat. Ada perbedaan yang signifikan antara hydrant system dengan fuel truck, hydrant system lebih menguntungkan karena fuel truck harus mengisi kembali secara berkala.

TUGS AND TRACTORS

Tugs dan tractors memiliki beberapa fungsi dan tujuan di dalam memberikan pelayanan pendukung di darat. Mereka digunakan untuk menarik atau menggerakkan alat-alat ground support yang mengalami kerusakan, termasuk bag carts, mobile air conditioning units, air starters, lavatory carts, and peralatan lainnya.

GROUND POWER UNITS

Ground power unit adalah kendaraan yang mampu menyuplai tenaga ke pesawat yang sedang berada di parkir area. Ground power units juga memungkinkan dapat menyuplai jetway, mempermudah suplai energi listrik ke pesawat. Semua pesawat yang memiliki syarat 28V arus searah, dan 200V 400HZ arus bolak balik, energi listrik dibawa dari sebuah generator yang disambungkan ke pesawat lewat kabel yang sangat tebal. Kabel penghubung ini adalah standar untuk semua pesawat.

BUSES

Airport buses digunakan untuk mengangkut penumpang, dan memindahkan penumpang dari pesawat ke terminal, atau dari satu terminal ke terminal yang lainnya. Di beberapa Bandar udara bis hanya dapat digunakan untuk penumpang yang berada di lantai dasar, apabila berada di lantai 2 biasanya penumpang menggunakan garbarata, bis terkadang disebut sebagai mobile lounges.

CONTAINER LOADER

Loader untuk pesawat berbadan lebar (aircraft platform) digunakan untuk loading dan unloading cargo yang berada di container atau di pallet. Loader memiliki dua peron yang secara bebas mengangkat dan menurunkan. Container dan pallet saat di loader digerakkan dengan built-in rollers atau roda, dan diangkut ke pesawat melewati peron.

TRANPORTERS

Container Transporters adalah peron kargo yang memiliki konstruksi untuk membantu proses loading dan unloading. Tipe transporter tergantung pada load capacity container yang akan diangkut, dan berlaku juga untuk pallet serta transporter yang lebih besar.

AIR STARTER

A jet air starter adalah sebuah kendaraan yang dilengkapi dengan mesin gas turbin yang, selama menghidupkan pesawat membutuhkan udara seperlunya agar mesin pesawat dapat hidup. Selama kompresor tidak bisa bekerja sendiri mengantarkan udara yang cukup, udara disediakan oleh air starter. Air starter mengeluarkan udara dengan selang yang didekatkan ke pesawat.

POTABLE WATER TRUCKS

Potable water trucks adalah kendaraan khusus yang mengisi drinking water di tangki pesawat. Air disaring dan dilindungi dari beberapa elemen selama tersimpan di kendaraan. Sebuah pompa di kendaraan membantu menggerakkan air dari kendaraan ke pesawat.

LAVATORY SERVICE VEHICLES

Kendaraan lavatory service kosong dan mengisi dari lavatories onboard aircraft, kotoran yang tersimpan di tangki, kemudian dibersihkan dengan kendaraan ini, setelah tangki dibersihkan kemudian diberikan campuran air dengan disinfecting concentrate, biasa disebut blue juice. Beberapa Bandar udara memiliki kereta lavatory yang lebih kecil dan harus ditarik dengan penarik.

CATERING VEHICLE

Catering vehicle juga mengunloading minuman dan makanan yang tidak habis terkonsumsi, selain me loading makanan dan minuman yang baru untuk penumpang dan crew. Tipe makanan di antar dengan kereta yang distandarkan. Makanan dibuat di darat sesuai dengan banyaknya permintaan (apart from chilling or reheating). Kendaraan catering terbuat dengan lifting system, platform and an electro-hydraulic control mechanism. Kendaraan dapat mengangkat dan menurunkan, peron dapat menggerakkan ke depan pesawat.

BELT LOADERS

Belt loader adalah kendaraan yang menyediakan moveable belts untuk loading dan unloading baggage dan cargo. Sebuah belt loader digerakkan untuk membuka ruang di bawah pesawat, dikenal sebagai bin atau pit. Belt loader banyak digunakan pesawat kecil yang tidak dapat menggunakan container. Baggage tersimpan tanpa container melainkan dengan bulk loading.

PASSENGER BOARDING STAIRS

Passenger boarding stairs terkadang disebut tangga udara, digunakan untuk mengangkut penumpang dari darat ke kabin pesawat. Semenjak banyak pesawat yang memiliki pintu pesawat yang tinggi dari darat, tangga membantu penumpang naik dan turun dengan aman serta efisien. Ada beberapa tangga yang seperti eskalator sehingga mempermudah penumpang, ada juga tangga yang biasa saja. Banyak tangga yang dapat menyesuaikan ketinggian tangga dengan ketinggian pesawat.

PUSHBACK TUGS AND TRACTORS

Pushback tugs banyak digunakan untuk menarik pesawat dari runway menuju apron, begitu juga sebaliknya. Tugs ini sangat bertenaga karena memiliki mesin yang besar. Pushback tug juga bisa mendorong pesawat dalam beberapa situasi, seperti mendorong ke hangar. Ukuran tugs disesuaikan dengan ukuran pesawat. Beberapa tugs menggunakan tow-bar sebagai penghunbung antara pesawat dengan tug itu sendiri. Selama menarik tugs menggunakan gear secara perlahan agar mempermudah

DE / ANTI-ICING VEHICLES

Prosedur dari de/ anti icing, melindungi pesawat dari kebekuan akibat tertutup salju, dengan menggunakan kendaraan khusus yang memiliki tangan-tangan, seperti sebuah cherry picker untuk mempermudah akses masuk ke pesawat. Sebuah selang penyempot khusus mencairkan ice pada pesawat, juga mencegah penumpukkan salju selama berada di darat.

Ramp service

Contoh gambar ketika ingin mendownload bagasi :

Luggage downloading




Contoh gambar ketika pengisian bahan bakar :

A British Airways pesawat yang refueled.


Pushback tractor and a ground power unit. Pushback traktor dan tanah daya unit.




Ini adalah gambar saat penyedotan hajat :

Lavatory drainage / Hajat drainase.




Ini termasuk layanan di jalan atau APRON, seperti:
• Panduan pesawat terbang ke dan dari posisi parkir (dengan cara Aircraft marshalling),
• Tarikan dengan pushback TRACTORS,
• Hajat drainase,
• Air angkutan gerobak (untuk isi ulang tangki air tawar),
• Akses Internet Gratis (lebih umum untuk pesawat kecil),
• Airstart unit (untuk mulai mesin),
• Penanganan bagasi, biasanya dengan cara beltloaders dan bagasi cart,
• Kargo udara penanganan, biasanya dengan cara kargo kerek pengangkut barang, dan kargo loader,
• Catering trucks,
• BAHAN BAKAR, yang dapat dilakukan dengan truk atau BAHAN BAKAR truk tangki bensin pumper,
• Daya tanah (sehingga mesin tidak perlu berjalan untuk memberikan daya pesawat di lapangan),
• Penumpang tangga (digunakan sebagai ganti dari sebuah aerobridge atau airstairs, beberapa perusahaan penerbangan menggunakan anggaran kedua untuk meningkatkan kecepatan putaran),
• Kursi roda lift, jika diperlukan,
• Hidrolik mules (unit yang memberikan daya hidrolik pesawat terbang ke luar), dan
• Deicing


Passenger service
Ini termasuk layanan di dalam terminal bandara seperti:
• Memberikan check-in counter untuk layanan penumpang yang berangkat pada pelanggan maskapai penerbangan.
• Menyediakan layanan Gate kedatangan dan keberangkatan. The agents are required to meet a flight on arrival as well as provide departure services including boarding passengers, closing the flight, etc. Agen diperlukan untuk memenuhi penerbangan pada kedatangan serta menyediakan layanan termasuk keberangkatan pesawat penumpang, menutup penerbangan, dll
• Staffing the Transfer Counters, Customer Service Counters, Airline Lounges, etc. Transfer staf yang Penghitung, Customer Service Penghitung, Airline lounge, dll

Cabin service
Pelayanan ini memastikan kenyamanan penumpang. Mereka termasuk tugas tersebut sebagai membersihkan kabin penumpang dan perlengkapan dari on-board atau habis dicuci item seperti sabun, bantal, tisu, selimut, dll

Catering
Catering bongkar muat, termasuk dari makanan dan minuman yang tidak digunakan dari pesawat terbang, dan dimuat segar makanan dan minuman untuk penumpang dan awak pesawat. Airline makan biasanya disampaikan dalam trolleys. Yang kosong atau sampah-diisi Trolley (s) dari sebelumnya penerbangan diganti oleh satu segar. Makanan yang disiapkan berada di tanah untuk meminimalkan jumlah persiapan (selain dari cuma atau reheating) diperlukan di udara.
Berikut ini adalah beberapa perusahaan, maskapai penerbangan yang induk perusahaan sendiri, telah dimiliki, atau memiliki outsource dan divested, tetapi masih terus memberikan catering untuk maskapai penerbangan di dunia penerbangan.
• Cathay Pacific Catering Services
• Gate Gourmet
• LSG Sky Chefs
• Servair
• American Airlines
• United Airlines

Field Operation Service
Layanan ini dispatches pesawat terbang, menjaga komunikasi dengan sisa dari operasi penerbangan di bandara dan dengan Air Traffic Control.

PENGENALAN GROUND HANDLING

Ground Handling berasal dari kata Ground yang artinya darat atau di darat, yang dalam hal ini di banda udara (airport) dan berasal dari kata Handling, dari kata dasar hand atau handle yang artinya tangan atau tangani. To handle berarti menangani atau melakukan suatu pekerjaan tertentu dengan penuh kesadaran. Handling berarti penanganan atau pelayanan (services or to services). Sehingga pada banyak kesempatan, kita sering menjumpai pemakaian kata Ground Services (pelayanan darat atau pelayanan di airport).
Ground Handling adalah suatu kegiatan airlines yang berkaitan dengan penanganan atau pelayanan terhadap para passanger berikut bagasinya, cargo, pos, peralatan pembantu pergerakan pesawat didarat dan pesawat terbang itu sendiri selama berada di airport, baik untuk departure maupun untuk arrival.
Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui ruang lingkup batas pekerjaan ground handling yaitu pada fase atau tahap Pre Flight dan Post Flight, yaitu penanganan penumpang dan pesawat selama berada di bandara. Secara teknis operasional, aktivitas ground handling dimulai pada saat pesawat taxi (parking stand), mesin pesawat sudah dimatikan, roda pesawat sudah diganjal (block on) dan pintu pesawat sudah dibuka (open the door) dan para penumpang sudah dipersilakan untuk turun atau keluar dari pesawat, maka pada saat itu para staf darat sudah memiliki kewenangan untuk mengambil alih pekerjaan dari Pilot In Command (PIC) beserta cabin crewnya.
Sebagian besar aktivitas perusahaan Ground Handling dilakukan di airport, di airport itu sendiri kegiatan pelayanan di bagi kedalam beberapa tempat secara umum, misalnya di Terminal Area, Cargo Area, Apron dan juga di Land Side.
Di Indonesia sampai dengnan tahun ini ada 2 perusahaan besar yang khusus bergerak di bidang Ground Handling atau Airport Service yaitu : PT GAPURA ANGKASA dan PT JASA ANGKASA SEMESTA ( JAS ). Jenis-jenis pekerjaan atau produk layanan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan Ground Handling yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama, tetapi itu semua kegiatan pelayanan jasa yang diberikan mengacu kepada standar yang telah ditetapkan ileh IATA yang dapat kita lihat pada buku IATA Airport Handling Manual (AHM).




AIRCRAFT HANDLING MANUAL (AHM)

Airport Handling Manual ( AHM ) adalah suatu buku pedoman bagi suatu badan usaha untuk menjalankan aktivitas pelayanan di Bandar udara / airport. Airport Handling Manual diterbitkan oleh International Air Transport Association (IATA). AHM sendiri berisi ketentuan-ketentuan mengenai tata cara atau aturan dalam menjalankan aktivitas Ground Handling di Airport. Perusahaan Ground Handling memakai buku “Airport Handling Manual” sebagai buku pedoman untuk menjalankan kegiatan Ground Handling.
Pekerjaan Cargo Handling merupakan bagian dari Ground Handling yang mengacu pada Aircraft Handling Manual (AHM 810) Annex A dalam Ground Handling Agreement, Cargo, dan Mail Handling berada pada section 5. Lengkapnya adalah sebagai berikut

Section 1 : Representation & Accomodation
Section 2 : Load Control and Communication
Section 3 : Unit Load Devisi (ULD)
Section 4 : Passanger & Baggage
Section 5 : Cargo & Mail
Section 6 : Ramp
Section 7 : Aircraft Servicing
Section 8 : Fuel & Oil
Section 9 : Aircraft Maintenance
Section 10 : Flight Operation & New Administration
Section 11 : Surface Transportation
Section 12 : Catering Service
Section 13 : Servicing & Administration
Section 14 : Security

Sejarah Ground Handling di Indonesia

Berdasarkan sejarah perkembangan perusahaan ground handling di Indonesia, munculnya perusahaan Ground handling adalah bermula dari adanya kegiatan perpindahan bandara Internasional Kemayoran Jakarta Pusat ke Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur sambil menunggu selesainya pembangunan bandara baru yang lebih modern Soekarno - Hatta di Cengkareng Jakarta dimana pada saat yang bersamaan Garuda Indonesia yang kala itu juga berperan sebagai penyedia jasa ground handling bagi maskapai penerbangan asing mulai " kewalahan " menghadapi adanya tuntutan dari pihak users yang menginginkan pelayanan dan perhatian yang lebih maksimal dari Garuda Indonesia terhadap penanganan ground handlingnya.

Berdasarkan sejarah kelahirannya, sebenarnya kegiatan ground handling merupakan bagian integral dari lingkup pekerjaan dalam suatu perusahaan penerbangan, dimana terdapat dua kegiatan utama yang dilakukan perusahaan penerbangan ialah :
1. Kegiatan di kantor kota ( Town Office ) yang lebih dominan mengerjakan urusan pemasaran/sales and service dan administrasi keuangan serta umum.
2. Kegiatan operasional kestasiunan di Bandar udara (airport)
.

Jadi, dalam hal ini kegiatan ground handling merupakan bagian atau divisi operasional perusahaan penerbangan yang dipimpin oleh seorang kepala stasiun sebagai manajer operasi atau ground handling.


Dalam perkembangan selanjutnya, muncul ide untuk mendirikan perusahaan yang khusus menyediakan jasa/layanan ground handling, mengingat adanya peluang yang terbuka lebar, dimana tidak sedikit perusahaan penerbangan asing (internasional) yang menyinggahi kota Jakarta dan Denpasar yang tentu saja mendarat dan tinggal landas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta dan Bandara Ngurah Rai Denpasar.

Beberapa perusahaan penerbangan asing yang membuka rute ke Jakarta dan Denpasar dipastikan akan menjalin kerjasama dengan perusahaan - perusahaan lokal sebagai representative agent atau dikenal dengan istilah General Sales Agent (GSA).